Gadingnews.com, MAKASSAR–Puluhan massa dari sejumlah Kelompok Aliansi Pemuda Aktivis Indonesia (API) Makassar menggelar aksi unjuk rasa didepan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulsel, Jl. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (29/9/2022).
Aksi tersebut disinyalir sebagai buntut dari pernyataan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sulsel, Setiawan Aswad, dalam menanggapi kasus kekerasan yang dilakukan oknum guru di SMA Negeri 2 Makassar.
Dari pantauan media dilokasi, para pendemo juga melakukan aksi bakar ban. Selain itu, mereka juga mengangkat spanduk bertuliskan ‘Copot Kadisdik’ sebagai bentuk kekecewaannya terhadap pernyataan Kadisdik yang dinilai tak objektif dalam menanggapi kasus kekerasan terhadap siswa di SMAN 2.
Dalam orasinya, Ahmad Wady selaku koordinator aksi mendesak, Dinas Pendidikan Sulsel untuk menuntaskan kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum guru di SMA Negeri 2 Makassar.
“Kami juga menuntut permohonan maaf dari Kadisdik terkait statemennya di media yang dinilai sangat menyakiti hati orang tua siswa sebagai korban. Munculnya pernyataan Kadisdik itu akan menimbulkan kegaduhan di dunia pendidikan saat ini”, ungkap Wady.
Bukan hanya itu, massa juga menuntut agar Kadisdik Sulsel dicopot dari jabatannya, sebab telah memperlihatkan sikap yang tidak profesional dan tidak tegas dalam menangani kasus di SMAN 2.
Hal senada juga disampaikan orator lainnya, Qadriansyah meminta Gubernur untuk mencopot Kadisdik Sulsel dari jabataannya. Karena dia menilai Kadisdik tidak becus dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Itu kemudian dapat terlihat jelas dalam penanganan kasus di SMA Negeri 2 Makassar, bukannya memberikan solusi, malah mengeluarkan pernyataan yang membuat kegaduhan”, cetusnya.
“Jika tuntutan kami tak di indahkan, maka kami akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar, sampai kasus kekerasan di SMAN 2 tuntas, sampai siswa dan orang tua korban benar-benar mendapatkan keadilan”, ungkap Korlap Wady sebelum mengakhiri orasinya.
Tidak lama aksi tersebut berjalan, Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel, Drs. Harpansa MM akhirnya langsung menerima perwakilan massa unjuk rasa untuk mendengarkan aspirasi mereka.
“Saya menerima aspirasi teman-teman, tapi saya perlu luruskan terkait statemen Kadis di media, beliau hanya meneruskan keterangan yang diberikan oleh kepala sekolah dan video yang berikan”, ujar Sekdis saat beraudiensi dengan massa aksi
Harpansa menambahkan, terkait kejadian yang terjadi di SMAN 2, sudah sementara berjalan. Ia menyebut, kepala sekolahnya sudah di mutasi, sedangkan guru yang bersangkutan masih menunggu keterangan dari sekolah, dan siswa yang jadi korban.
“Terkait sanksi nanti kami baru tentukan berdasarkan dari hasil penyelidikan kami, bisa skorsing, penurunan golongan, atau bahkan pemecatan”, tandasnya. (*)