Gadingnews.Info, Makassar – Bantuan pendidikan sebesar 15 Miliar dari Pemprov Kalimanta Utara (Kaltara) diduga Dikorupsi.
Beasiswa yang diberikan kepada 8.541 mahasiswa berasal dari Kalimantan Utara, pada 29 Desember 2021 hanya 12,6 Milyar dari anggaran yang dikucurkan.
Tak hanya itu, sejumlah nama mahasiswa yang seharusnya menjadi penerima beasiswa umum Kaltara unggul yang lolos verifikasi dalam Surat Keputusan (SK) hilang.
Ruslan, Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Sebatik (IPMS) Makassar berujar bahwa alokasi dana bantuan pendidikan beasiswa umum Kaltara unggul diduga kuat terjadi korupsi.
“Aneh, katanya anggaran sebesar 15 Milyar, sebagaimana perkataan Bapak Gubernur Kaltara di beberapa media. Namun faktanya hanya 12,6 Milyar yang disalurkan. Sisahnya kemana,” sebut Ruslan, Minggu (2/1/2021).
Baca Juga: Memakan Uang Negara Ratusan Milyar, Mahasiswa Lakukan Unjuk Rasa di PT. Pertamina
Tak hanya itu, Ia menambahkan bahwa beberapa laporan dari teman-teman mahasiswa di berbagai daerah asal Kaltara heran, namanya lolos verifikasi tapi dalam SK tiba-tiba hilang.
“Sejatinya bantuan dari pemerintah prov sangatlah membantu teman-teman mahasiswa yang kuliah di tiap daerah. Tapi ternyata bantuan yang seharusnya bisa memberi kebahagiaan, malah berujung kekecewan,” ungkapnya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh Ketua Umum Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Utara (KPMKU) Palu, Muhammad Azri, dan Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Kalimantan Utara (FKMKU) Samarinda, Charles.
“Kami yang kuliah di Palu, Sulawesi Tengah hanya mendapatkan kouta sedikit penerima beasiswa sedikit ketimbang daerah lainnya. Sudah sedikit, beberapa nama teman-teman yang harusnya jadi penerima bantuan pendidikan dari Pemprov Kaltara hilang,” terang Azri.
“Gubernur dalam sambutan saat kami pelantikan menjamin kepada semua mahasiswa di Samarinda akan mendapatkan beasiswa. Tapi faktanya, apa yang terjadi di Makassar, Palu, dan daerah lainnya terjadi juga kepada kami,” pungkas Charles.(*)