GadingNews-Makassar (25/12/2019) Ketidak-pastian dunia pendidikan memastikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) oleh formulasi kebijakan sebagai basic support, masih menjadi PR rutinan bagi pemerintah dari periode ke periode. Pasalnya, hampir seluruh kebijakan di setiap kepemimpinan di kementerian pendidikan berubah-ubah mengikuti pergantian menteri. Sepertinya belum ada blue print formulasi kebijakan strategis yang sifatnya jangka panjang, yang menjadi kewajiban siapa pun penyambung estafet untuk mentransformasikannya pada formulasi yang sifatnya jangka pendek.
Menteri pendidikan yang baru ini, selain menuai banyak supoort dari berbagai kalangan termasuk para pendidik, kritikan juga cukup massif dari para pahlawan tanpa tanda jasa (guru/pengaja) dan kalangan lainnya. Semisal, kebijakan penghentin ujian akhir nasional yang wacananya pro dan kontra. Belum lagi soal profil dan pengalaman mendidik mas mentri yang dianggap lemah dalam meracik kebijakan yang menunjang visi-misi Presiden yang memprioritaskan peningkatan SDM.
Namum di tengah-tengah ketidakpastian itu semua, berbagai inspirasi dan motivasi kuat untuk tidak berpantang di dunia pendidikan justru lahir dari anak bangsa yang mandiri.
Beberapa inspirator pendidikan kita dapati di ruang-ruang percakapan, diskusi dan lalu lalang di postingan dunia maya.
Yang baru-baru ini cukup viral di medsos adalah seorang perempuan gigih yang suskses menyelesaikan magister nya dengan hasil cumlaude meski hanya ditopang oleh aktivitas harian suaminya sebagai pedagang batu cobek.
Menutup akhir tahun ini, sosok inspirator lagi-lagi lahir dari kemandirian anak bangsa yang gigih mengarungi lautan keilmuan di semua tingkatan pendidikan formal. Aktivitasnya separuh hari berjualan benang dan bahan kain di pertokoan sudut pasar sentral Sengkang, tidak menghalanginya menyelesaikan studi di pasca sarjana Unhas di program S3 Fakultas Ekonomi dan Budaya.
Dia adalah Muh. Hasbi anak ke-6 anak seorang pedagang di Tanah Lamaddukkelleng yang dikenal jujur dengan mencontohkan cara-cara berdagang Rasulullah. Sebenarnya calon doktor ekonomi ini, juga adalah seorang dosen di perguruan tinggi yang ada di Sengkang. Kesehariannya juga dipadati kegiatan organisasi seperti Pemuda Muhammadiyah, KNPI, Pencak Silat dan tentu kemahasiswaan kampus. Di organisasi sosial lainnya seperti LazisMu ia jg terbilang aktif dalam penanggulangan korban bencana khususnya di Wajo.
“iya betul, saya memang selain ngajar juga berdagang dan aktif di organisasi-organisasi kepemudaan dan sosial. Saya menyenangi aktivitas itu semua”, sahut Hasbi yang sempat dikonfirmasi via WA saat membagikan undangan promosinya kepada media.
Karangan bunga yang sudah terpajang rapi di depan FEB Unhas datang dari berbagai tokoh, diantaranya Anggota DPR RI A. Yuliana Paris, Bupati Wajo Amran Mahmud, Civitas Akademik Uniprima dan tokoh-tokoh pendiikan lainnya.
Dalam kesempatan ini, Hasbi mengajak kepada semua generasi anak bangsa untuk memprioritaskan pendidikan dalam kehidupan ini . “saya hanya ingin berbagi semangat melalui promosi doktor saya hari ini, bahwa pendidikan yang tidak mengenal putus asa dengan kesungguh-sungguhan akan menjadi modal besar peradaban. Setelah upaya istiqomah beribadah kepada sang pencipta, maka prioritas selanjutnya adalah sekolah, belajar dan berbagi” terang calon Doktor ini.
Ia melanjutkan, “belajar tidak dibatasi oleh ruang-ruang formal, berorganisasi menjadi aktivitas yang selalu menuai kebaikan di hari-hari mendatang, sebab keberhasilan kadang-kadang lebih banyak disupport oleh relasi. Terakhir, kegiatan sosial dengan berbagi dan siap hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan menjadi aktivitas yang tidak sia-sia dalam hidup ini. Terima kasih kepada semua keluarga, sahabat dan semua tokoh yang hadir dipromosi ini, begitu pula yang mengirimkan karangan bunganya”.