GadingNews.Info, Makassar – Pengoperasian Transportasi Bus Trayek Makassar-Maros-Sungguminasa-Takalar (Mamminasata) oleh Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mendapat protes dari para sopir angkutan umum atau biasa disebut pete-pete.
Sejumlah sopir yang merasa kehilangan penghasilan akibat kebijakan pemerintah sulsel mengembalikan transportasi bus trayek mamminasata melakukan aksi berdemonstrasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (15/12/2021).
Akibat demonstrasi yang melibatkan sejumlah mobil angkutan kota ini terjadi kemacetan di Jalan Trans Sulawesi.
Baca Juga: Mobil Polisi Abaikan Korban Tabrak Lari, Plt Kabid Humas Polda Sulsel: Sudah Ditangani Provos
Roy, salah satu sopir trayek Daya – Sentral, mengaku semakin hilang pendapatan akibat munculnya Bus Maminasata.
“Kami kehilangan penghasilan, apalagi kondisi pandemi kaya begini. Harusnya itu, bus hilangkan trayek yang mengambil jalur pete-pete,” ujar Roy di lokasi demonstrasi, Rabu (15/12/2021)
Roy mengatakan, para sopir angkot di Kota Makassar menuntut Pemprov Sulsel agar hentikan trayek bus Mamminasata.
Para sopir angkot di Makassar ini pun mengancam akan menurunkan massa lebih banyak lagi jika permintaannya tidak dipenuhi. “Carimi trayek lain kodong (kasihan), jangan membunuh kami pela-pelan kasihan,” ujarnya lirih.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, meluncurkan layanan Teman Bus melalui Program By The Service pada Trans Mamminasata di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Makassar sejak Sabtu (13/11/2021).
Andi Sudirman meyakini, pengoperasian transportasi Bus Trans Mamminasata dengan skema By The Service ini tidak akan mangkrak seperti pelaksanaan pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) beberapa tahun lalu.
Dia mengungkapkan, pengelolaan Bus Trans Mamminasata lebih kuat dengan adanya dukungan dari kementerian, pemerintah daerah dan juga dari pihak ketiga.