Soal Banjir di Parepare, Ketua OK BLH PP Sulsel: Tangkap Pelaku Perusak Lingkungan

GADINGNEWS, PAREPARE – Badan Lingkungan Hidup Pemuda Pancasila Sulsel menyatakan komitmennya untuk siap mengawal semua aktivitas pertambangan ilegal dan pembabatan hutan di Sulawesi Selatan yang dianggap merusak lingkungan dan menimbulkan kerugian di masyarakat dan negara.

Hal itu diungkapkan Ketua OK BLH PP Sulsel, Nur Aqsha Arifin saat ditemui media pada, Senin (21/11/2022) di bilangan kota Makassar.

Bacaan Lainnya

“Baru-baru ini kita sudah melihat musibah banjir yang terjadi akibat pembabatan hutan. Di Parepare misalkan, ada gunung di sana itu sudah gundul dan buktinya toh mengakibatkan banjir,” ungkapnya.

Terkait pembabatan gunung yang kerap dilakukan oknum tidak bertanggungjawab itu, kata Aqsha, komitmen kami sebagai pemerhati yang peduli terhadap kerusakan-kerusakan lingkungan tidak akan tinggal diam terhadap semua aktifitas pertambangan liar yang terjadi khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Menurutnya, aktivitas pembabatan gunung yang terjadi di Parepare itu perlu ditindaki segera dan menjadi perhatian khusus oleh pihak terkait.

“Belakangan viral di Tiktok, Gunung Tolong di Parepare yang sudah gundul karena terjadi pengerukan sehingga kami menilai perlu adanya tindakan dari semua pihak yang berwenang untuk menindak tegas oknum-oknum pelaku pengrusakan lingkungan tersebut,” terangnya.

“Dalam waktu dekat ini kami akan turun aksi terkait pengerukan Gunung tersebut,” pungkasnya.

Kepada awak media, Camat Bacukiki Barat Fitriani mengatakan pihak perusahaan tersebut akan bertanggungjawab. Perusahaan itu akan membayar ganti rugi dari kerusakan rumah warga.

Pak Herman selaku pengelola sudah menyatakan siap ganti rugi atas warga yang terdampak tanah longsor,” ujarnya dikutip dari TEGAS.ID dalam pemberitaannya yang terbit pada Rabu (26/09/2022).

Sementara Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Parepare, Fadly Agus Mante, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melaporkan ke Polda Sulsel terkait adanya pengrusakan lingkungan yang dimaksud.

“Kami sudah laporkan itu ke Polda Sulsel, sejak bulan Juli lalu kami sudah teriakkan karena sudah pernah terjadi longsor, Pemkot sudah tindak lanjuti persoalan ini sesuai kewenangannya namun dari pihak Gakkum yang seolah-olah selalu berkelit tidak jelas dan lucunya lagi sampai sekarang tidak ada satupun alat berat yang disita oleh pihak berwajib. Pelaku pembabatan bukit itu adalah seorang developer dan saat ini kabarnya masih bebas berkeliaran, ujarnya.

“Untuk janji ganti rugi yang telah dijanjikan sampai saat ini belum ada realisasinya,” terang Fadly Agus Mante melalui pesan Whatsapp, Senin (21/11/2022).

Sekedar diketahui, pengerukan gunung tolong itu luasnya sekitar 6 hektare dan rencananya lahan itu akan dibuka untuk tananh kavling dan perumahan.

Sampai berita ini tayang, redaksi Gadingnews masih menunggu hasil pemeriksaan pelaku tersebut dari Polda Sulsel. (*)

Pos terkait