3 Kesalahan Wasit Versi Pelatih PSM Makassar di Laga Lawan Borneo FC

GADINGNEWS, YOGYAKARTA–Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares kembali melayangkan protes kepada wasit saat anak asuhnya melawan Borneo FC pada pekan ke-17 Liga 1 2022/2023. Pelatih Juku Eja itu pun mengklaim ada 3 kesalahan wasit yang memimpin laga melawan Pesut Etam.

Pertandingan Borneo FC melawan PSM Makassar berlangsung di Stadion sultan Agung, Bantul Yogyakarta, Jumat (23/12/2022). Kedua tim harus luas berbagi poin usai bermain imbang 1-1.

Bacaan Lainnya

“Hari ini jelas sekali bahwa kita melawan dua tim, dan standar aturan yang berbeda yang diterapkan (wasit) kepada PSM Makassar dan kepada lawan kita. Saya tidak mengerti juga kenapa mereka melakukan ini,” kata Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers usai laga, Jumat (23/12).

Bernardo membeberkan, kesalahan pertama yang dilakukan wasit Steven Yubel Poli di laga tersebut. Kekeliruan itu terjadi ketika gelandang Jonathan Bustos melakukan pergerakan tambahan kepada winger Dzaky dengan menghadang pergerakannya menggunakan tangan pada menit ke-29.

Menurut Bernardo, kejadian ini seharusnya berbau kartu kuning melihat pemain Pesut Etam secara sengaja melakukan gerakan tambahan yang berbahaya. Bahkan menurutnya pelanggaran seperti ini bisa mendapat kartu merah jika di Eropa.

“Saya bisa berikan contoh menit ke-29 nomor 10 menghalangi Dzaky dengan memberikan tangannya pada saat Dzaky mulai berlari tapi orang ini masih belum balik badan dan dia menahan Dzaky. Ini di Eropa kartu merah karena tidak ada niat sama sekali untuk memainkan sepak bola,” paparnya.

“Dia menghalangi pemain dengan menggunakan tangannya apa lagi itu berdekatan dengan leher pemain,” sambungnya.

Bernardo melanjutkan, kesalahan berikutnya yang dilakukan wasit saat memberikan kartu kuning kepada pemainnya Ananda Raehan di menit ke-33 yang dianggap melakukan pelanggaran keras kepada pemain Borneo FC.

Menurutnya, kartu kuning yang diberikan pengadil lapangan kepada Ananda tidak masuk akal, sedangkan tim lawan banyak melakukan pelanggaran berbahaya namun tidak di berikan tindakan apa-apa.

“Menit 33, Ananda saya tidak mengerti apa yang Ananda lakukan tiba-tiba dia langsung dapat kartu kuning. Padahal baru empat menit berjalan permainan sudah banyak sekali pelanggaran berbahaya yang dilakukan tim lawan, tapi wasit tidak melihat hal tersebut seperti menolak hal tersebut,” paparnya.

Untuk kesalahan ketiga, pelatih asal Portugal tersebut menyebutkan jika terjadi insiden handball di dalam kotak penalti Borneo FC. Namun wasit tak memberikan hadiah penalti.

“Menit 44, di kotak penalti Borneo handball, kalian semua bisa lihat putar kembali videonya. Pada saat bola mengenai tangan ada dan tangan Anda aktif ini handball dan hasilnya penalti,” jelasnya.

Kemudian momen terakhir, masih dengan orang yang sama yakni Dzaky Asraf yang kembali dilanggar pada menit ke-53 dan 70. Menurut Bernardo banyak momen yang seharusnya berbuah penalti bagi PSM namun wasit tak memberikan keputusan.

“Dan menit ke-53 Dzaky kembali dilanggar di dalam box kalaupun ini di dalam box atau di luar box tapi tidak ada pelanggaran yang diberikan. Menit 70 Dzaky juga dilanggar,” tegasnya.

Situasi tersebut membuat dirinya mempertanyakan mengapa kesalahan yang sama seperti itu sering terjadi saat PSM yang bertanding. Ia menilai ini akan mencoreng sepak bola Indonesia, termasuk tidak akan memberikan peningkatan bagi sepak bola tanah air.

“Saya tidak mengerti kenapa beruntun terlalu sering mereka melakukan kesalahan-kesalahan ini. Apakah ada perkembangan yang diberikan kepada mereka,” tegasnya dilansir detikSulsel, Sabtu (24/12/2022).

Kesalahan-kesalahan yang sama, seperti mereka bisa saja sesuatu terjadi seperti pelanggaran mereka kayak tutup tutup mata kasih lanjut pertandingan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, PSM saat ini memuncaki klasemen Liga 1 dengan 33 poin atau sama dengan Bali United dan United yang juga mengemas 33 poin. Sementara Borneo FC turun ke posisi 4 dengan 32 poin.(**)

Pos terkait