3 Tahanan Berhasil Kabur di Lapas Maros, 8 Petugas Diperiksa

GADINGNEWS, MAROS – Tiga warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel) kabur dari lapas. Mereka diduga kabur lantaran 8 petugas lapas dianggap lalai saat menjalankan tugas penjagaan.

“Betul (murni kelalaian), kesalahan petugas, kesalahan anggota saya yang menyebabkan dia lari,” ujar Kepala LPKA Maros Mildar dikutip detikSulsel, Rabu (14/12/2022).

Bacaan Lainnya

Mildar mengatakan, Kemenkumham Sulsel pun turun tangan menindaklanjuti kasus itu. Sebanyak 8 petugas lapas yang berjaga saat peristiwa itu terjadi diperiksa.

“Ya pemeriksaan,” tegasnya.

Mildar menuturkan 8 petugas yang diperiksa adalah mereka yang berjaga di hari kaburnya 3 warga binaan, pada Minggu (11/12) pagi. Tiga warga binaan yang kabur masing-masing inisial A (17), S (17) dan YA (17).

“8 orang diperiksa, yang tugas waktu pelarian itu,” katanya.

Mildar kemudian membantah tudingan bahwa anak buahnya sengaja memberikan kesempatan kepada 3 warga binaan untuk kabur. Dia menegaskan dugaan tersebut keliru.

“Keliru itu, keliru. Karena pelarian ini melalui tembok, dia naik terus keluar pagar,” imbuhnya.

Sementara itu Mildar juga mengungkapkan bahwa warga binaan inisial YA telah diamankan kembali. YA ditangkap di Makassar.

“Sudah diamankan 1 orang inisial YA (17),” ujar Mildar kepada awak media, Selasa (13/12).

Petugas menangkap YA di wilayah Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar pada Senin (12/12) malam.

“Diamankan di Pampang di Makassar tadi malam jam 8 lewat. Sekarang sudah di kantor,” ujar Mildar.

Mildar menegaskan pihaknya masih terus melakukan pengejaran terhadap dua warga binaan lainnya yang masih kabur. Mereka adalah A (17) dan S (17).

“Sisanya masih sementara dicari. Karena waktu keluar sudah berpisah,” katanya.

Pihaknya sebelumnya menduga warga binaan yang kabur itu hendak kembali ke kampung halamannya. Pasalnya mereka masing-masing berasal dari Kabupaten Barru dan Kabupaten Luwu.

“Anggota saya sebar, karena kebetulan orang Belopa dan orang Barru jadi sudah kita sebar untuk kendaraan-kendaraan yang turun ke bawah,” pungkasnya.(**)

Pos terkait