GADINGNEWS, MAKASSAR – Sosialisasi terkait Pemberdayaan Poktan Dalam Menanggulangi Inflasi Dikampung Keluarga Berkualitas digelar oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Makassar di Wthree Premier Hotel pada Rabu (12/4/2023) dengan menghadirkan narasumber Ketua FKKM, dr. Udin.
Dalam kesempatan itu Chaidir selaku Kepala Dinas PPKB Kota Makassar menuturkan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung program Pemerintah Kota dalam mengendalikan inflasi di Kota Makassar.
“Pertemuan hari ini memang kita fokus ke sasaran poktan (kelompok kegiatan), ada 5 komponen dalam poktan, pertama bina keluarga balita, remaja, lansia termasuk juga PIK Remaja dan terakhir adalah UPPKA”, tutur Chaidir kepada awak media, Rabu (12/4/2023).
Sekedar diketahui, PIK Remaja adalah Pusat Informasi dan Konseling Remaja, sedangkan UPPKA yaitu Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor.
Menciptakan keluarga berkualitas, sambung Chaidir, keluarga merupakan pondasi dalam mengedukasi masyarakat melalui pemahaman tentang pencegahan stunting.
“Dan semua ini bukan dari tingkat kelembagaan, melainkan berawal dari masing-masing keluarga. Kalau mereka sudah mengetahui tentang fungsi keluarga, maka keluarga berkualitas ini akan mudah terealisasi”, sambungnya.
“Satu saja keluarga kalau sudah berkualitas, mereka akan mengkampanyekan ke tetangganya, pasti masyarakat kita akan menyebarluaskan dan semakin banyak keluarga berkualitas kita”, beber Kadis PPKB Makassar.
Dirinya pun menjelaskan bahwa salah satu ciri keluarga berkualitas adalah tidak adanya stunting, terjadi kerukunan dan terjalin harmonisasi dalam keluarga.
“Masyarakat wajib mengetahui tentang pentingnya keluarga berkualitas. Hal ini juga berkaitan erat dengan kota kita yaitu Makassar Kota Resiliensi, kota yang tangguh, termasuk membentuk mental dan kecerdasan keluarga kita”, terangnya.
Olehnya itu, kata Chaidir, semua dari 5 komponen tersebut diharapkan dapat menciptakan keluarga berkualitas ditengah masyarakat.
“Jika keluarga berkualitas sudah terbentuk, tentu 8 fungsi keluarga itu akan tercapai, salah satunya adalah bagaimana fungsi keagamaan, termasuk memaksimalkan sosialisasi dan edukasi dalam kehidupan keluarga masyarakat”, pungkasnya.(*)