Gadingnews.com, Makassar – Tuduhan yang dialamatkan beberapa kelompok mahasiswa sedang masuk angin di Makassar karena tidak melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan BBM bersubsidi pada Senin (5/9) dibantah langsung oleh Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sulselbar, Andi Ikram Rifqi.
Ia menjelaskan, HMI saat itu melakukan Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Claro Makassar. Tak hanya mahasiswa, berbagai elemen masyarakat seperti Buruh, Ojek Online, Petani dan Nelayan ikut dalam diskusi tersebut.
“Kami dari HMI, bersama seluruh elemen masyarakat yang hadir saat FGD, baik dari kalangan buruh, nelayan, petani, ojek online dan ormas pemuda dengan tegas menolak kenaikan BBM,” kata Andi Ikram Rifqi, Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, Rabu (7/9/2022).
Ikram dalam kegiatan FGD tersebut berharap mampu melahirkan sebuah draft yang memiliki dasar yang kuat untuk disampaikan kepemerintah pusat, DPR RI, dan MPR RI dengan keterlibatan Masyarakat, serikat buruh, petani, nelayan, ojol, supir angkot, Mahasiswa dan organisasi lainnya yang memiliki visi yang sama untuk menolak kenaikan Harga BBM ini.
Turut hadir di acara tersebut, Kapolda Sulsel, Forkopimda Sulsel, Forkopimda Sekota Makassar, Polres Sejajaran Sulsel, Ketua DPRD Prov Sulsel, Ketua DPRD Kota Makassar.
Kapolda Sulsel, Irjenpol Drs. Nana Sujana, M.M. sebagai Keynote Speaker mengatakan bahwa “Kegiatan ini merupakan suatu ruang diskursus dalam agenda silaturahmi seluruh elemen yang tentunya sebagai ruang untuk menampung aspirasi masyarakat dalam merespon kenaikan Harga BBM.
“Tentu dalam inisiasi FGD ini, kita semua berharap dapat menemukan langkah solutif untuk membangun sinergitas dari seluruh elemen masyarakat untuk memberi solusi terkait problem kenaikan harga BBM,” terang Kapolda Sulsel.
Dengan mengankat tema, “Bersama mencari solusi penyesuaian BBM ; Penyesuaian BBM, Perlukah?”. Hadir pula sebagai narasumber A. Ikram Rifqi (Ketua Umum HMI Badko Sulselbar), Andi Rahmat Maggabarani (Ketua HIPMI Sulsel), Prof. Marsuki Dea., PhD. (Akademisi Ahli Ekonomi), Laode Syarifuddin Mursali (Manajer Humas Pertamina Region VII) dan Aulia Arsyad, S.STP., M.SI (Kadinsos Kota Makassar).
Dalam sesi diskusi, masing-masing penanya/penanggap dari forum semuanya tegas menolak kenaikan harga BBM. Baik itu Pihak Serikat Buruh, Pemuda dan Mahasiswa serta elemen masyarakat semuanya tegas menyatakan sikap Menolak Kenaikan Harga BBM.
“Kami dari pihak Ojek Online menggunakan kendaraan (mobil/motor),kami gunakan sebagai alat untuk mencari nafkah. Maka kami meminta kepada pihak terkait dalam hal ini Pertamina untuk memberikan klasifikasi khusus terkait pemberian subsidi ke rakyat kasian,” tanya salah satu peserta dari Ojek Online.
Sejalan dengan Ojek Online, pemuda dan mahasiswa meminta kepada pihak legislatif dalam hal ini DPRD hingga DPR RI untuk menyelesaikan polemik BBM ini. Karena percuma rakyat berkoar menolak BBM kalau instansi legislatif tidak menjalankan perannya sebagai wakil rakyat.
Dan dihadapan Ketua DPRD Prov. Sulsel A. Ina Kartika Sari, serta para Kapolres sejajaran Polda Sulsel. Kami menolak kenaikan BBM dan hasil dari diskusi ini akan kami bawa ke DPR RI, MPR RI dan pemerintah pusat. Maka HMI Badko Sulselbar akan selalu mengawal dan berjuang bersama masyarakat. Tutup Muhammad Aswin selaku Moderator.