Gadingnews.Info, Makassar – Proses kematian manusia yang wajar biasanya berlangsung jauh sebelum kematian itu terjadi, seperti 1-3 bulan.
Mengutip Verywell Health, ada perubahan fisik, mental, dan emosional tertentu yang bisa diamati menjelang kematian manusia yang wajar, yaitu karena usia tua atau sakit.
Kematian adalah tahap di mana seseorang sudah kehilangan kemampuan hidupnya yang ditandai dengan: Pernapasan berhenti , Tidak ada denyut nadi dan detak jantung , Tidak ada tekanan darah yang terukur, Pupil melebar, Otot-otot tubuh rileks, Usus dan kandung kemih kosong, Kulit pucat dan berlilin ketika darah mengendap.
Namun, sesaat mungkin Anda masih bisa melihat air mata yang menetes dari mata atau gerakan kecil dari lengan dan kaki, meski orang yang bersangkutan sudah dinyatakan meninggal.
Hal itu adalah penampakan yang normal terjadi pada orang meninggal.
Sebelum sampai pada kematian, manusia secara umum akan mengalami tanda-tandanya jauh sebelum itu.
Berikut tahapan proses kematian manusia: 1-3 Bulan
Bagi banyak orang, proses kematian sudah mulai terlihat sekitar 1-3 bulan sebelum kematian.
Proses kematian cukup mirip untuk semua jenis kelamin, meskipun ada beberapa perbedaan.
Kebanyakan wanita lebih mungkin untuk melihat kembali kehidupan mereka dan memikirkan penyesalan relasional.
Kebanyakan pria lebih cenderung menarik diri, tidak ingin terlihat tidak berdaya atau membutuhkan
Perubahan mental dan perilaku Ketika seseorang mengadari kematian mereka sudah semakin ekat, mereka mungkin mulai menarik diri.
Mereka memulai proses pemisahan diri dari dunia dan orang-orang yang dikenal.
Orang yang Anda cintai mungkin menolak kunjungan dari teman, tetangga, dan bahkan anggota keluarga.
Ketika mereka benar-benar menerima kunjungan itu, mungkin sulit bagi mereka untuk berinteraksi dan bagi Anda untuk merawat mereka pada saat itu.
Ini adalah saat ketika seseorang mulai merenungi hidup mereka dan mengingat kembali kenangan masa lalu dengan memiliki penyesalan demi penyesalan.
Perubahan fisik
Dalam proses kematian tahap ini orang mulai mengalami: Penurunan napsu makan, Penurunan berat badan, Lebih banyak tidur.
Tubuh tidak membutuhkan energi dari makanan seperti dulu dengan aktivitas yang berkutat di tempat tidur.
Kimia tubuh secara alami berubah pada tahap ini, bisa menyebabkan rasa euforia ringan, seperti perasaan bahagia dan sejahtera.
Orang yang mendekati kematian mungkin menjadi tidak lapar atau haus dan itu tidak membuat mereka merasa menderita.
1-2 Minggu sebelum Meninggal
Dalam laman Verywell Health, pada proses kematian tahap ini, orang mungkin mulai mengatakan ha-hala yang tidak masuk akal.
Misalnya, mereka mengaku melihat kerabat yang sudah meninggal.
Perubahan mental dan perilaku
Ini adalah waktu ketika seseorang yang sekarat mulai tidur hampir sepanjang waktu.
Sehingga, umumnya mereka sudah mulai memiliki: Kebingungan/linglung, Gelisah, Kemampuan indra menuru, Pemikiran yang tidak umum.
Mereka yang mendekati kematian mungkin suka gelisah dan lebih pilih-pilih, seperti soal seprai atau pakaian.
Gerakan dan tindakan mungkin tampak tanpa tujuan dan tidak masuk akal bagi orang lain.
Ada kemungkinan bahwa mereka mengalami delusi, seperti takut akan musuh yang tersembunyi atau merasa tak terkalahkan.
Menjelang kematian mereka juga mungkin memiliki halusinasi.
Mereka melihat atau berbicara dengan orang yang tidak ada di sana, termasuk mereka yang sudah meninggal.
Beberapa orang mungkin melihat ini sebagai fenomena interaksi dua dunia.
Perubahan fisik Tubuh
mengalami kesulitan menopang dirinya sendiri dan mungkin memerlukan bantuan untuk hampir semua bentuk aktivitas, seperti: Makan, Mandi, Buang air kecil atau BAB.
Menjelang kematian, mereka mungkin mengalami kesulitan menelan obat atau mungkin menolak untuk meminum obat yang diresepkan.
Jika mereka mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, mungkin mereka membutuhkan dalam bentuk cair.
Tubuh mungkin menunjukkan beberapa tanda tertentu menjelang kematian yang semakin dekat, termasuk: Suhu tubuh lebih rendah dari biasanya, Darah rendah, Denyut nadi tidak teratur, bisa lebih lambat atau cepat, Produksi keringat meningkat, Perubahan warna kulit dan dasar kuku, Bibir pucat atau kebiruan, Perubahan pernapasan yang mungkin membuat suara serak dan batuk, Semakin sedikit berbicara, Gerakan lengan atau kaki yang tiba-tiba.
Beberapa hari menjelang kematian
Mereka yang semakin mendekati kematian akan memiliki durasi waktu tidur lebih lama dari pada saat bangun.
Namun dalam tahap proses kematian ini mereka bisa menunjukkan dengan tiba-tiba bersemangat untuk beraktivitas.
Hal itu sering kali mengejutkan keluarga terdekatnya. Mereka seperti memiliki gelombang energi baru yang besar.
Biasanya, mereka memiliki keinginan untuk: Bangun dari tempat tidur, Berbicara dengan orang yang dicintai, Makan makanan favoritnya dengan lahap setelah berhari-hari tidak nafsu makan.
Beberapa orang mungkin menganggap itu sebagai pertanda baik menuju pemulihan kesehatan.
Sayangnya, tanda ini merupakan tindakan fisik terakhir orang yang semakin mendekati kematian.
Durasi kemunculan energi ini biasanya berlangsung singkat.
Setelah itu, tanda-tanda menjelang kematian sebelumnya kembali dalam bentuk yang lebih kuat saat kematian semakin dekat.
Baca Juga : Ternyata Perokok Aktif Lebih Rendah Terkena Risiko Kanker Paru-Paru, Berikut Panjelasan Ilmiahnya
Beberapa jam menjelang kematian
Dalam tahap akhir proses kematian ini muncul tanda-tanda bahwa tubuh aktif mematikan diri, meliputi: Pernapasan abnormal dan jarak antar napas yang lebih panjang (pernapasan Cheyne-Stokes), Pernapasan berisik, Mata berkaca-kaca, Ekstremitas dingin Kulit keunguan-abu-abu-pucat atau bernoda pada lutut-kaki dan tangan (sering kali dalam 24 jam terakhir), Nadi lemah Perubahan kesadaran, sentakan tubuh tiba-tiba, tidak responsif.
Jika mata terbuka dengan tatapan kosong dan tidak melihat di sekeliling mereka.
Indra semakin kehilangan kemampuannya dan dipercaya secara luas bahwa pendengaran adalah indra terakhir yang akan aktif menjelang kematian.
Sehingga, dalam tahap akhir proses kematian ini disarankan agar keluarga terdekat duduk bersama dan berbicara dengan mereka dengan cinta kasih sebanyak waktu yang tersisa. (aly)
Sumber : Healthline,Verywell Health