GADINGNEWS, TANA TORAJA — Harga kebutuhan pangan di Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai meroket jelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan yaitu cabai rawit yang kini dijual dengan harga Rp 27.000 per kilogram (Kg).
“Masuk tanggal 1 Desember ini beberapa sudah mulai merangkak naik. Bawang merah, cabai, tomat itu mulai mi,” kata salah seorang pedagang di Pasar Makale, Rini, Kamis (01/12).
Rini kemudian merincikan kenaikan yang terjadi pada beberapa komoditas pangan. Bawang merah yang sebelumnya dijual Rp 32 ribu per Kg kini merangkak naik di harga Rp 35 ribu per Kg, cabai rawit dari Rp 23 ribu per Kg naik Rp 27 per Kg, sementara harga tomat dari Rp 10 ribu per Kg sekarang dijual di harga Rp 15 ribu per Kg.
“Ada naik Rp 3 ribu sama Rp 2 ribu. Tapi ini baru awal bulan, kalau biasanya itu di bulan Desember biasa naik sampai Rp 10 ribu bahkan lebih. Ini kan sudah mulai perlahan naiknya,” ungkapnya.
Menjelang Natal dan tahun baru, salah satu jenis sembako yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah telur. Saat ini harga telur di pasaran tembus Rp 50.000 per rak.
Dibandingkan dengan harga telur bulan lalu, harga saat ini mengalami lonjakan. Menurut keterangan Rini, kenaikan harga telur ini dipicu meningkatnya permintaan telur di masyarakat, sementara stok di kalangan peternak kurang.
“Telur ini naik sekali. Bayangkan itu akhir November itu harganya masih Rp 35 ribu, sekarang sudah naik Rp 50 ribu per rak. Banyak memang permintaan dari pedagang dan masyarakat, na sementara di peternak itu kurang stoknya. Saya saja ini ambil stok sedikit sekali,” ucap Rini.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Tana Toraja Sakka Allorerung mengatakan pihaknya akan menggelar pasar murah. Tujuannya yaitu untuk menekan lonjakan harga kebutuhan pangan di pasaran.
“Memang jelang Nataru ini sudah menjadi hal yang lumrah harga sembako naik, apalagi di Toraja. Daya beli masyarakat meningkat, tapi tidak diiringi adanya stok,” tutur Sakka dilansir detikSulsel, Jumat (02/12/2022).
Sebelum menggelar pasar murah, Sakka mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan harga komoditas di pasar terlebih dahulu. Dia pun berharap pasar murah itu diharapkan bisa digelar dalam waktu dekat.
“Makanya kita masih pantau, kalau memang harganya sudah terlampau naik kita adakan pasar murah,” tandasnya.(**)