GADINGNEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengaku akan ada pejabat pimpinan tinggi pratama yang dinonjobkan hingga dimutasi dari jabatannya. Kebijakan itu akan diterapkan bagi pejabat yang berkinerja rendah.
Sinyal pejabat dinonjobkan atau dimutasi itu mengacu pada hasil job fit eselon II lingkup Pemkot Makassar yang dilaksanakan pada 3-5 November 2023. Danny mengaku sudah menerima hasil asesmen pejabat tersebut.
“(Hasil job fit) Sudah (dikantongi). Ada (yang dinonjobkan dari pelaksanaan) job fit eselon II,” ungkap Danny kepada wartawan di Balai Kota Makassar, Senin (20/11/2023).
Danny tidak membeberkan nama pejabat yang terdampak nonjob. Namun dia membocorkan kriteria pejabat eselon II dimaksud.
“Jangan mi lah (disebutkan nama pejabat yang dinonjobkan), yang jelas ada,” ucapnya.
Danny mengaku sudah memonitor kinerja para pejabatnya. Menurutnya, pejabat yang tidak lagi diberi jabatan adalah sosok yang tidak menjalankan tugasnya sesuai target.
“Kinerja rendah, tidak kuasai tugasnya, ada juga yang tidak pernah masuk, tidak aktif,” ungkap Danny.
Dia menambahkan hasil job fit eselon II juga menjadi acuan untuk melakukan mutasi jabatan. Danny menekankan akan ada sejumlah pejabat yang dipindahkan ke posisi lain.
“Ada banyak yah, (terkait pejabat dimutasi) yang gampang ji dilihat. Teman-teman tahu ji itu. Kalau ada yang tergeser-geser itu, memang harus digeser,” tuturnya.
Danny turut menyebutkan jika persoalan kinerja menjadi dasar melakukan mutasi. Dia ingin pejabat yang dipercayakan di posisi baru ke depan sesuai dengan kompetensinya.
“Kinerjanya. Asal jangan tidak cocok di tempat lain,” tambah Danny.
Danny belum membeberkan jadwal pelantikan pejabat hasil job fit. Namun pelantikannya akan dilakukan menyesuaikan penetapan APBD Kota Makassar tahun 2024.
“(Pelantikan pejabat hasil job fit) Awal Desember baru jadi,” pungkas Danny.(**)