Gadingnews.com, International–Aplikasi pesan instan WhatsApp mengalami gangguan alias down pada Selasa (25/10) siang WIB. Ada sejumlah penjelasan penyebab WhatsApp error yang berlangsung sekitar dua jam itu.
WhatsApp mulai kembali beroperasi sekitar pukul 16.00 WIB, dan akhirnya sejumlah pengguna perlahan berangsur bisa terhubung dengan layanan perpesanan milik Meta tersebut.
“Kami tahu orang-orang kesulitan mengirim pesan di WhatsApp hari ini. Kami telah memperbaiki masalah ini dan meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata juru bicara Meta, Selasa (25/10).
WaBetaInfo, layanan populer lain yang melacak WhatsApp, melaporkan biang keladi penyebab WhatsApp down berasal dari sisi server, yang berarti pengguna tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Akan tetapi, pakar keamanan siber global di ESET, Jake Moore menduga gangguan layanan itu bisa jadi karena serangan berbahaya.
“Apakah ini karena serangan jahat atau sebaliknya, serangan ini menyoroti pentingnya perusahaan hosting mengarahkan data di internet bersama dengan perusahaan-perusahaan serta para individu yang mengandalkan komunikasi satu titik. Pada tahap awal, akan sulit untuk menduga ini karena serangan. Tetapi kita juga tidak bisa mengabaikannya berkaca kepada dampak yang ditimbulkan dari sebuah serangan,” katanya.
“Perusahaan penyuplai yang menyetor data untuk miliaran perangkat dan jaringan jelas merupakan target dan jika mereka terkena serangan, dampaknya bisa sangat luar biasa. Berbagai area bisa terkena dampaknya secara signifikan akibat dari eror ini, bersama dengan dampak finansial yang telah diprediksi,” ujarnya lagi.
Dikutip Tech Crunch, WhatsApp telah menjadi infrastruktur penting di industri smartphone. Layananya banyak digunakan warga biasa, pejabat pemerintah, penyedia layanan telekomunikasi dan para pebisnis.
Pada 2020 layanan ini digunakan untuk mengirim lebih dari 100 miliar pesan per hari, dan saat ini tercatat lebih dari 2,1 miliar pengguna secara global. Angka yang tak tertandingi di industri perpesanan.
Di Indonesia, mengutip Backlinko, ada sekitar 68,8 juta pengguna Whatsapp. Jumlah itu merupakan yang tertinggi kedua setelah Amerika Serikat (AS) yang mencapai 75,1 juta pengguna.
Di sisi lain, gangguan sendiri tak hanya dirasakan para pengguna Whatsapp di Indonesia. Situs pemantau gangguan jaringan, Downdetector melaporkan gangguan WhatsApp juga terjadi di 49 negara di berbagai benua. Di Indonesia, keluhan yang masuk ke downdetector mencapai 8.659 per pukul 14.30 WIB.
Israel puncaknya melaporkan 3.785 keluhan per pukul 14.31; Jerman bahkan lebih banyak lagi dengan 194.546 keluhan per pukul 14.31;
Jepang pada puncaknya memiliki 1.087 laporan per pukul 15.31; Malaysia puncaknya melaporkan 20.055keluhandi pukul 14.32; AS melaporkan keluhan dengan puncaknya mencapai 5.340 pada 14.32.(**)