Politik Dinasti, Potret Cacat Demokrasi di Kota Sorong

 

gadingnews.com, Sorong — Terpilih dan akan dilantiknya Ketua DPRD Kota Sorong Petronela Kambuaya Senin (18/11/3019), adalah cermin potret politik dinasti dan cacat demokrasi.

Mantan Ketua Forum Kota atau Forum Komunitas Mahasiswa se-Kota Sorong, Otis Way mengatakan, munculnya sistem plutokrasi yang mengandalkan modal. Untuk memenangkan sebuah kekuasaan politik dan dinastitokrasi yang mengandalkan keluarga, menjadi tantangan terbesar setelah reformasi berjalan lebih dari 21 tahun.

“Corak demokrasi tersebut telah mencederai demokratisasi sebagaimana yang dicita-citakan setelah lengsernya pemerintahan Soeharto sejak 1998. Dan bukan rahasia lagi isteri Walikota Sorong adalah Ketua DPRD Kota Sorong,” kata Otis Way Minggu (17/11/2019).

Otis menambahkan, tumbuh dan meluasnya politik dinasti. Hal itu menunjukkan bahwa partai politik itu gagal membangun sistem seleksi orang terbaik untuk menjadi pemimpin. Padahal tidak sedikit kader-kader Golkar asal kota Sorong mampu jika diberikan amanah. Malah faktanya terbalik karena parpol tunduk pada kekuatan kapital dan memilih jalan pintas untuk berkuasa.

“Akibatnya, tidak ada sirkulasi kepemimpinan yang sehat dengan kriteria terkait kualitas dan kemampuan tokoh. Akhirnya, feodalisme tumbuh melalui dinasti-dinasti politik,” jelas Otis Way.

Olehnya itu, tak heran jika kerabat kepala daerah cenderung mudah memenangi pilkada atau pemilihan calon legislatif, karena siapa saja pasti bisa menilai “cacat bawaan demokrasi” terkait kondisi sosial-ekonomi masyarakat pemilih yang masih rendah.(*/)

Pos terkait