PW BLH PP Sulsel Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Soroti Masalah TPA Antang dan Paku di Pohon

Gadingnews.info, Makassar–Momen peringatan hari Sumpah Pemuda diwarnai sejumlah aksi unjuk rasa di Makassar. Termasuk aksi yang dilakukan ormas Badan Lingkungan Hidup Pemuda Pancasila Sulsel yang berlangsung damai dibawah fly over Jl. Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu 28 Oktober 2020.

Dalam aksi tersebut PW BLH PP Sulsel bersama komunitas pencinta lingkungan fokus menyoroti masalah soal pengelolaan sampah di TPA Antang dan sejumlah spanduk banner calon walikota dan wakil walikota Makassar yang terpasang di pohon-pohon dengan cara dipaku.

Bacaan Lainnya

Aksi yang diawali dengan pembacaan teks sumpah pemuda dan diikuti oleh seluruh peserta aksi, setelah itu massa membentangkan spanduk besar bertuliskan “Makassar Darurat Sampah” di jembatan fly over. Sampah memang menjadi isu yang diusung dalam aksi ini.

Herianto Arruan selaku Sekertaris PW BLH PP Sulsel mengatakan, “Pemerintah harus segera menuntaskan masalah pengelolaan sampah di TPA Antang yang kondisinya saat ini sangat mengkhawatirkan bagi keberlangsungan hidup masyarakat di kota Makassar”, tutur Herianto.

“Kami juga meminta kepada pasangan calon walikota dan wakil walikota yang akan bertarung dalam Pilwali Kota Makassar 2020 agar jangan memasang spanduk/banner di pohon dengan cara dipaku, kami memberikan waktu 2 x 24 jam agar segera mencabut semua spanduk/banner yang terpasang di pohon dengan dipaku”, ucapnya.

“Kami akan bersurat langsung ke Bawaslu Kota Makassar untuk segera mencabut dan memproses hukum para pelaku sebagaimana telah diatur dalam Perda Nomor 25 Tahun 1997 Makassar dan Perda Nomor 6 Tahun 2004, dimana aturan soal larangan memaku pohon dalam bentuk apapun bisa dipidanakan yakni hukumannya tiga bulan penjara dengan denda Rp50 ribu”, sambung Abdul Haris selaku ketua penyelenggara aksi.

“Masyarakat juga dihimbau untuk tidak memilih calon Walikota yang merusak lingkungan, kejahatan lingkungan adalah kejahatan luar biasa karena merusak bumi dan dapat menjadi penyebab terjadinya bencana alam”, tutupnya.

Sementara itu, Ketua MPW Pemuda Pancasila Sulsel Diza Rasyid Ali yang juga hadir dalam giat itu juga sangat mengecam tindakan oknum dalam hal pemasangan spanduk/banner yang dipasang di pohon dengan cara dipaku.

“Kami sangat mengecam oknum perusak lingkungan hidup, salah satu contohnya yang memasang banner dengan memakui pohon, Pemuda Pancasila harus berani mengatakan TIDAK saat orang lain tidak berani mengatakan TIDAK, berani mengatakan YA saat orang lain tidak berani mengatakan YA”, tegas Diza Rasyid Ali.

A.Yusran Ketua PW BLH PP Sulsel menambahkan, “Makassar ini sudah menjadi darurat sampah, 1200 Ton masuk ke TPA. Tahun 2021 yang tersisa beberapa bulan lagi TPA kita akan overload. TPA kita membutuhkan solusi yang tepat dan tegas bukan hanya berupa wacana karena beragam metode pemerintah sampai saat ini masih menjadikan Makassar masih rantasa“, tutupnya.(aksa)

Pos terkait