Gadingnews.com, Paniai–Sejumlah personel Polres Paniai, Papua, membubarkan massa dalam kericuhan di Kantor Bupati Paniai, Papua, di Enarotali dengan mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata, Selasa (5/7).
Dalam kericuhan itu dilaporkan ada satu orang meninggal dunia. Insiden kericuhan itu berawal saat persiapan pemilihan kepala kampung di Kantor Bupati Paniai yang dimulai pukul 08.00 WIT.
Kericuhan terjadi sekitar pukul 11.45 WIT. Massa merangsek masuk ke Kantor Bupati Paniai sehingga aparat melakukan pembubaran paksa.
“Ada laporan seorang warga meninggal akibat luka tembak di bagian perut, yaitu Donatus Nawipa,” ungkap Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri di Jayapura, Selasa (5/7) seperti dikutip dari Antara.
Selain itu, katanya, juga dilaporkan warga bernama Alpius Giay mengalami luka di bagian paha kanan.
Dikatakannya, karena aksi massa makin anarkis dan melakukan perusakan properti maka anggota Polres Paniai yang datang berupaya membubarkan dengan mengeluarkan tembakan gas air mata.
Meski demikian massa tidak menghiraukan, mereka terus bertindak anarkis, sehingga memaksa aparat kembali memberikan tembakan peringatan.
“Kemungkinan saat memberikan tembakan peringatan itu (ada peluru) mengenai korban hingga meninggal,” ujar Fakhiri usai peringatan HUT Ke-76 Bhayangkara.
Fakhiri menerangkan saat ini belum bisa dipastikan apakah ada korban lain atau tidak. Di satu sisi, dari laporan yang diterima, kata Fakhiri, seorang anggota Polres Paniai juga terluka di bagian kaki akibat dianiaya massa.
Ia mengatakan Briptu Pimlipki mengalami luka robek di kaki kanan karena dianiaya massa dengan menggunakan benda tajam.
Selain itu, sambung Fakhiri, Kapolres Paniai telah diperintahkan berkomunikasi dengan para kepala kampung dan tokoh-tokoh masyarakat, agar mereka membantu menenangkan massa.
“Saya juga akan bertemu dengan Bupati Paniai yang kebetulan berada di Jayapura untuk membahas masalah tersebut,” kata Fakhiri.(**)