Gadingnews.com, Jakarta–Eks Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar mengaku reformasi kultural di tubuh Korps Bhayangkara membutuhkan waktu yang panjang agar dapat terealisasi.
Hal tersebut disampaikan Bachtiar usai melakukan pertemuan bersama rombongan mantan Kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama Mabes Polri di Gedung Rupatama.
“Saya tentu selama menjadi Kapolri di 2001 sampai 2005, saya sudah melakukan reformasi seperti itu. Tapi memang reformasi yang perlu waktu adalah dari aspek kultural,” ujarnya di Mabes Polri, Kamis (27/10).
Bachtiar mengatakan sejatinya reformasi di tubuh Polri telah dilakukan pasca orde baru di bawah kepemimpinan Presiden Bj Habibie.
Hanya saja, kata dia, reformasi di segi kultural Polri membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pasalnya Bachtiar menilai banyak aspek pendukung yang juga perlu dipenuhi, termasuk dari masyarakat.
Eks Kapolri Jenderal (Purn) Da’i Bachtiar mengaku reformasi kultural di tubuh Korps Bhayangkara membutuhkan waktu yang panjang agar dapat terealisasi.
Hal tersebut disampaikan Bachtiar usai melakukan pertemuan bersama rombongan mantan Kapolri dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta pejabat utama Mabes Polri di Gedung Rupatama dilansir CNNIndonesia, Kamis (27/10).
“Saya tentu selama menjadi Kapolri di 2001 sampai 2005, saya sudah melakukan reformasi seperti itu. Tapi memang reformasi yang perlu waktu adalah dari aspek kultural,” ujarnya di Mabes Polri, Kamis (27/10).
Bachtiar mengatakan sejatinya reformasi di tubuh Polri telah dilakukan pasca orde baru di bawah kepemimpinan Presiden Bj Habibie.
Hanya saja, kata dia, reformasi di segi kultural Polri membutuhkan waktu yang cukup panjang. Pasalnya Bachtiar menilai banyak aspek pendukung yang juga perlu dipenuhi, termasuk dari masyarakat.(**)