GADINGNEWS, MAKASSAR – Penerapan Inovasi Smart Technology Based Learning (STBL) untuk meningkatkan Optimalisasi Pembelajaran di UPT SPF SD Inpres Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Pembelajaran berbasis teknologi atau e-learning tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), pendekatan pembelajaran pun mengalami perubahan dari yang sebelumnya lebih berfokus pada guru sebagai sumber utama informasi, menjadi lebih berorientasi pada siswa dan teknologi sebagai sumber utama informasi.
E-learning juga berkaitan dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran dan meningkatkan aksebilitas pendidikan. Teknologi memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan secara fleksibel, di mana siswa dapat belajar sesuai dengan waktu dan kecepatan masing-masing, serta dapat mengakses berbagai sumber informasi dengan mudah dan cepat.
Dalam banyak kasus, akses pendidikan masih terbatas, terutama di daerah yang terpencil atau di negara berkembang. E-learning dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan akses pendidikan yang lebih mudah bagi siswa di mana saja.
Dalam era digital, pembelajaran berbasis teknologi semakin berkembang dan menjadi semakin penting.
Selain memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, teknologi juga memberikan tantangan dan risiko yang perlu dikelola dengan baik.
Oleh karenanya, penting untuk melakukan evaluasi yang baik dan pengelolaan yang efektif terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Teknologi telah mengubah cara kita belajar dan mengajar, memberikan akses ke informasi dan sumber daya yang tak terbatas, serta memungkinkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal.
Menyikapi hal tersebut, sebagai pendidik sangat penting untuk memperkenalkan siswa pada teknologi sejak dini dan membantu mereka mengembangkan keterampilan teknologi yang diperlukan untuk masa depan mereka.
Namun, meskipun teknologi memiliki manfaat yang besar bagi pendidikan, penggunaannya di ruang kelas juga memerlukan pertimbangan yang cermat. Pendidik harus memastikan bahwa teknologi digunakan dengan tepat dan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, dan juga harus memperhatikan masalah privasi dan keamanan.
Untuk itu, guru harus melek teknologi karena teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern kita. Semua aspek kehidupan kita, termasuk pendidikan, semakin bergantung pada teknologi.
Para pendidik harus memahami dan menguasai teknologi yang digunakan dalam pendidikan agar dapat memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi siswa mereka.
Disamping itu, teknologi juga memungkinkan para pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, serta membuka akses ke sumber daya yang tak terbatas.
Para guru yang melek teknologi dapat memanfaatkan berbagai perangkat dan aplikasi teknologi untuk meningkatkan interaksi dengan siswa, memfasilitasi pembelajaran yang lebih aktif dan kreatif, serta membantu mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin tergantung pada teknologi.
Namun bagi sebagian guru, keahlian teknologi mungkin bukan merupakan bagian dari pelatihan profesional mereka. Oleh karena itu, guru perlu meningkatkan keterampilan teknologi melalui pelatihan dan sumber daya pendukung lainnya agar dapat memanfaatkan teknologi secara efektif dalam pembelajaran.
Para pendidik yang melek teknologi dapat membuka peluang baru untuk pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan lebih menyenangkan bagi siswa mereka, dan membantu mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin tergantung pada teknologi.
Upaya guru dalam meningkatkan keterampilannya dalam menggunakan teknologi tentu selaras dengan karakteristik siswa yang diajarkan saat ini yang diistilahkan sebagai ‘Gen Post Z’. Gen Post Z menggambarkan generasi muda yang lahir setelah tahun 2000.
Generasi ini juga dikenal sebagai “Generasi Alpha” atau “Generasi Z”. Karakteristik utama dari “Gen Post Z” adalah bahwa mereka tumbuh dewasa dalam era digital yang penuh dengan teknologi canggih.
Mereka tumbuh dengan akses ke internet, media sosial, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya yang terus berubah dan semakin canggih.
Karena itu, mereka sangat terbiasa dengan teknologi dan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, “Gen Post Z” juga dikenal sebagai generasi yang sangat terbuka dan inklusif. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang semakin multikultural dan merangkul keanekaragaman dan inklusivitas.
Mereka juga dianggap sebagai generasi yang sangat kreatif dan inovatif, dan mampu menghadapi perubahan dengan cepat dan mudah beradaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah.
Sebagai hasilnya, “Gen Post Z” memiliki karakteristik yang unik dalam dunia pendidikan. Mereka membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari generasi sebelumnya, yang memerlukan penggunaan teknologi dan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan inklusif.
Para pendidik dan institusi pendidikan perlu memahami karakteristik “Gen Post Z” dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran mereka untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi mereka.
Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, memperkuat keterampilan kreatif dan inovatif siswa, dan mempromosikan keanekaragaman dan inklusivitas dalam lingkungan pendidikan.
Kesimpulannya, “Gen Post Z” adalah generasi muda yang tumbuh dalam era digital dan terbiasa dengan teknologi canggih. Mereka membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dari generasi sebelumnya, dan pendidik perlu memahami karakteristik mereka dan menyesuaikan pendekatan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi siswa.
Dengan demikian, maka metode pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa Gen Post Z tersebut adalah metode pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan interaktif, karena mereka tumbuh dewasa dalam era digital, mereka sangat terbiasa dengan teknologi dan membutuhkan penggunaannya dalam pembelajaran.
Metode pembelajaran berbasis teknologi adalah pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk memfasilitasi dan meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Metode ini dapat membantu siswa belajar dengan cara yang lebih interaktif, menarik, dan fleksibel, sehingga dapat membangun keterampilan mereka untuk menghadapi dunia yang semakin digital.
Selaras dengan itu, UPT SPF SD Inpres Paccerakkang menginisiasi sebuah program inovasi yang dapat mengakomodir karakteristik siswa tersebut. Inovasi yang telah dicanangkan adalah STBL (Smart Technology Based Learning).
Inovasi menggunakan Smart TV sebagai penyampai pembelajaran. Semua perangkat pembelajaran dapat ditampilkan melalui media ini.
Media Smart TV dapat menampilkan video-video edukasi yang sudah ada atau guru dapat membuat video pembelajaran, kemudian menampikan video tersebut. Inovasi STBL dengan menggunakan media Smart TV dapat mengubah desain pembelajaran yang semula guru sebagai narasumber menjadi guru sebagai fasilitator yang dapat mengarahkan siswa untuk menyimak, menganalisis, menyimpulkan, dan melakukan evaluasi terhadap pengetahuan yang diperoleh.
Media Smart TV juga dapat dikoneksikan dengan berbagai perangkat yaitu handphone, notebook, tablet, dan perangkat digital lainnya.
Sementara itu, Kepala UPT SPF SD Inpres Paccerakkang, Muh. Yunus Sunusi, S.Pd., M.Pd. mengungkapkan harapannya semoga dengan penerapan inovasi Smart Technology Based Learning (STBL) ini dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi pembelajaran di kelas sehingga tercipta sistem pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.
“Tentunya tujuan utama dari inovasi pembelajaran ini dapat tercapai sehingga dapat meningkatkan peran aktif siswa yakni dapat membangun dan menemukan konsep pembelajaran itu sendiri” ungkap Yunus kepada awak media di ruangan kerjanya pada Senin (3/4/2023).
Selain itu, lanjut Yunus, kemampuan guru dalam mendesain pembelajaran yang berbasis teknologi dapat meningkat, dimana guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai platform pembelajaran digital untuk di koneksikan dengan media inovasi STBL yakni Smart TV.(*)