Usai Dilantik Jadi Menteri ATR, AHY Langsung Diberi 3 Tugas Khusus oleh Jokowi

GADINGNEWS, JAKARTA – Dua menteri baru di Kabinet Indonesia Maju resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam).

Pelantikan yang dipimpin Jokowi ini digelar di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2024) pukul 11.00 WIB.

Bacaan Lainnya

“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darmabakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab,” ucap Jokowi mendiktekan sumpah jabatan.

Kemudian, prosesi pelantikan dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara. Sebelumnya, Hadi merupakan Menteri ATR.

Saat ini, Hadi menjadi Menko Polhukam untuk menggantikan Mahfud Md yang mundur karena menjadi cawapres dalam Pemilu 2024. Sementara, AHY akan mengisi posisi yang ditinggalkan Hadi di Kementerian ATR.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memberikan 3 tugas khusus kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hari ini baru saja dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

Tugas yang pertama adalah berkaitan dengan pembuatan sertifikat elektronik bagi masyarakat. Jokowi meminta hal ini dilakukan secara masif.

“Saya tadi sampaikan tiga hal ke pak Menteri BPN yang pertama yang berkaitan dengan sertifikat elektronik harus didorong agar lebih masif,” ungkap Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, usai melantik AHY, Rabu (21/2/2024).

Tugas yang kedua cukup spesifik, Jokowi meminta AHY mengurus urusan pertanahan soal carbon trading. Menurutnya banyak pihak yang ingin masuk ke sektor tersebut.

“Yang kedua untuk HGU carbon trading, yang berkaitan dengan PP itu segera selesaikan karena banyak yang ingin masuk,” sebut Jokowi.

Terakhir, Jokowi meminta agar target program sertifikasi PTSL sebanyak 120 sertifikat untuk segera dikebut penyelesaiannya.

“Ketiga yang berkaitan dengan 120 juta PTSL, 120 juta bidang untuk masuk ke PTSL harus segera bisa kita selesaikan,” pungkas Jokowi.(**)

Pos terkait