Gadingnews.com, Makassar-Unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali digelar hari ini.
Polisi menyebut sedikitnya ada 16 titik yang bakal menjadi lokasi aksi.
Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto mengatakan lokasi aksi hari ini masih akan terpusat di kawasan Fly Over dan sekitarnya seperti di depan Kantor DPRD Sulsel, depan Kampus Universitas Bosowa, depan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, hingga di depan Kantor Gubernur dan depan pintu I Universitas Hasanuddin (Unhas).
Aksi juga bakal terjadi di depan Universitas Negeri Makassar, Jalan AP Pettarani, depan kampus I UIN Alauddin Makassar hingga depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
“Fly Over, Pettarani, Alauddin, Urip, tetap intinya di situ semua,” ujar AKBP Darminto kepada media, Selasa (6/9/2022).
Darminto mengatakan pihaknya juga masih akan menerjunkan sedikitnya 1.000 personel gabungan hari ini. Jumlah ini sama dengan jumlah personel pengamanan unjuk rasa pada Senin (5/9) kemarin.
“Sama seperti kemarin, kita masih akan menerjunkan 1.000 personel gabungan Polda Sulsel, Polrestabes dan Brimob,” katanya.
Sementara itu, Mahasiswa yang berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di Makassar, Sulawesi Selatan memblokade Jalan Urip Sumohardjo.
Arus lalu lintas (lalin) di lokasi lumpuh total.
Dari pantauan tim media dilokasi, Mahasiswa dari 3 kampus, yakni Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin (Unhas) hingga Universitas Negeri Makassar (UNM) awalnya membakar keranda mayat bertuliskan Jokowi di depan Kantor DPRD Sulsel, sore tadi.
Menjelang waktu magrib, mahasiswa dari ketiga kampus itu bergerak ke depan kampus UMI, Jalan Urip Sumohardjo atau sekitar 300 meter dari Kantor DPRD Sulsel. Tepat sekitar pukul 18.13 Wita, mahasiswa mulai memblokade jalan pada dua jalur.
Mereka kemudian menunjuk perwakilan untuk melakukan orasi di badan jalan, sedangkan mahasiswa lainnya duduk di bahu jalan untuk menonton orator.
Terlihat mahasiswa memblokade jalan dengan bambu, sejumlah batu berukuran besar yang disimpan di tengah jalan untuk menghadang pengendara. Akibatnya arus lalin pada dua lajur lumpuh total.(*)