Gadingnews.info, Inggris — Perusahaan analisis asal Inggris, IHS Markit, melaporkan bahwa dampak dari wabah virus corona membuat sejumlah pabrik mobil tutup sementara di Eropa, Amerika Utara dan Amerika Latin. Sehingga mengurangi produksi mobil secara global tahun ini lebih dari 1,4 juta kendaraan.
Dilansir dari CNBC International, (21/3/2020), laporan IHS Markit menyebutkan pabrik otomotif di seluruh dunia telah mengumumkan rencana untuk menghentikan sementara produksi untuk membersihkan fasilitas dan mencegah penyebaran COVID-19.
Hiatus ini bisa bertahan selama hampir tiga minggu dalam beberapa kasus, dan akan menciptakan krisis uang tunai langsung untuk industri otomotif melalui kehilangan produksi kendaraan.
Selain itu, di Eropa, di mana operasi perakitan mobil telah ditutup selama rata-rata 13 hari kerja, penutupan sementara akan memangkas produksi lebih dari 880.000 kendaraan.
Untuk wilayah di Amerika Utara, IHS Markit memperkirakan akan menelan biaya rata-rata enam hari produksi penuh, yang akan memangkas produksi 480.000 kendaraan.
Lalu, adapula langkah-langkah baru untuk mengatasi pandemi di Brasil dan Argentina yang memangkas produksi 80.000 kendaraan di Amerika Selatan.
Ford, General Motors dan Fiat Chrysler mengumumkan telah mengumumkan rencana untuk sementara menghentikan produksi di Amerika Utara selama hampir dua minggu setelah tunduk pada tekanan kebijakan dari United Auto Workers Union, yang ingin meningkatkan protokol keselamatan untuk melindungi karyawan dari pandemi.
Penghentian dalam produksi dapat merusak arus kas bagi para pembuat mobil karena permintaan untuk mobil menurun di tengah wabah COVID-19.
RBC Capital Markets mengatakan bahwa dampak dari virus corona dapat membuat produksi mobil global turun 16% pada tahun 2020, sebagian didorong oleh penurunan 20% yang dalam penjualan di AS.(*/)
Sumber : CNBCID