GADINGNEWS, MAKASSAR – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Makassar Andi Zulkifly mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-79 tahun.
“Merah putih berkibar tinggi, semangat nasionalisme kita tetap abadi”, ucap Zulkifly di postingan akun @bappedakotamks, (17/8).
Dalam momen ini, Zulkifly juga mengajak kita semua sebagai bangsa untuk menjadikan HUT RI sebagai momentum dalam menjaga semangat persatuan dan kesatuan.
“Dirgahayu Republik Indonesia. Mari rayakan kemerdekaan dengan menjaga semangat persatuan dan kesatuan”, tambahnya.
Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 bermula dari berita Jepang yang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah Kota Hiroshima dan Nagasaki dibom pada 15 Agustus.
Kabar ini disampaikan oleh Radio BBC dan didengar oleh para pejuang muda yang kemudian mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memanfaatkan momentum tersebut untuk memproklamasikan kemerdekaan.
Desakan ini memicu perdebatan antara golongan muda dan golongan tua karena belum ada pernyataan resmi dari Jepang. Golongan tua meminta untuk menunggu hingga 24 Agustus 1945.
Pada 15 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta, di bawah koordinasi Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, dibawa ke Rengasdengklok dengan harapan mempercepat kemerdekaan. Sukarno dan Hatta kemudian kembali bersama Ahmad Soebardjo dengan jaminan bahwa proklamasi akan dilakukan esok harinya.
Malam itu, mereka berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk membahas masalah tersebut. Pada 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi yang terdiri dari dua alinea selesai disusun dalam waktu dua jam.
Naskah proklamasi kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik, dengan pendampingan dari BM Diah. Setelah selesai, naskah ditandatangani oleh Sukarno.
Beberapa jam kemudian, pada pukul 10.00 WIB, naskah proklamasi dibacakan di rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56. Kabar mengenai proklamasi ini kemudian disebarkan luas. (**)
