Gadingnews.com, Jakarta–Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima informasi bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang akan diatur hanya untuk dua pasangan calon presiden dan wakil presiden saja.
Hal itu disampaikan SBY kepada kader Partai Demokrat saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Tahun 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Kamis (15/9).
“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ujar SBY.
Dalam unggahan itu tidak diketahui ‘mereka’ yang dimaksud oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
SBY juga menyatakan bakal turung gunung menghadapi Pemilu 2024 karena mendapat informasi penyelenggaraan pesta demokrasi tersebut bisa tidak jujur dan adil.
“Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” ucap SBY dikutip CNNIndonesia, Minggu (18/9).
SBY juga mengatakan bahwa Partai Demokrat akan dijegal agar tidak bisa mencalonkan calon presiden dan wakil presidennya sendiri. Ia menilai rencana tersebut merupakan suatu kejahatan.
Sebab, menurut dia, rakyat mempunyai kedaulatan untuk menentukan siapa pilihan pemimpinnya di masa mendatang.
“Pemilu adalah hak rakyat. Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Yang berdaulat juga rakyat dan ingat, selama 10 tahun lalu kita di pemerintahan dua kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” pungkasnya.(**)