GADINGNEWS, MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Makassar mencatat sebanyak 3 Kecamatan dan 12 Kelurahan terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala BPBD kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan laporan tim assesmen, dimana terdapat 3 kecamatan dan 12 Kelurahan yang teridentifikasi kesulitan mendapatkan sumber air bersih.
Pihaknya telah melakukan laporan kepada pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis terkait status tanggap darurat yang dialami Makassar.
“Kita sudah laporkan ke Pak Pjs Wali Kota bahwa saat ini kondisi kota Makassar sudah dalam kondisi siaga darurat kekeringan, artinya sudah ada fenomena ya, sudah ada data. Sudah ada fenomenanya, beberapa wilayah di Kota Makassar ini mengalami kesulitan air bersih,” ujarnya kepada awak media di kantor Balai kota Makassar, Senin (30/9/2024).
Ketiga kecamatan tersebut diantaranya Ujung Tanah yang terdampak terdapat 4 kelurahan kekeringan sebanyak 1.218 Rumah, 1.756 KK dan 5.878 Jiwa.
Bontoala terdapat 3 Kelurahan, terdapat 1.606 rumah, 1.912 KK dan 7.957 Jiwa. Sedangkan, Kecamatan Tallo terdapat lima kelurahan terdampak kekeringan dengan 7.040 Rumah, 7.692 KK dan 23.473 Jiwa yang kesemuanya mengeluhkan kekurangan air bersih.
Status tanggap darurat akan dipertimbangkan berdasarkan data yang diterima.
Saat ini, sejumlah warga telah mendapatkan distribusi air bersih dari Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) kota Makassar, meskipun, PDAM juga kekurangan air baku.
“Jika proporsi warga yang terdampak cukup signifikan, maka status tanggap darurat akan diberlakukan. Seperti tahun lalu, jika status ditingkatkan, BPBD akan segera mendistribusikan air bersih ke lokasi-lokasi yang membutuhkan,” tambahnya.(**)