Gadingnews.info, Denpasar–Penabuh drum Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astana atau yang biasa disapa Jerinx memenuhi panggilan Polda Bali, Kamis (6/8). Jerinx datang didampingi kuasa hukumnya, I Wayan Gendo Suardana.
Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan, Jerinx mengatakan tulisan IDI ‘Kacung WHO’ di akun instagram pribadinya sebagai bentuk kritikan. Ia mengklaim tak berniat menghina IDI.
“Ini murni sebagai kritik, kritik dari warga negara,” ujar Jerinx sebelum menjalani pemeriksaan.
Jerinx menyampaikan permintaan maaf kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Namun, ia menegaskan ucapan maafnya itu sebagai bentuk rasa empati kepada IDI.
“Saya klarifikasi sekarang, saya tidak punya kebencian. Saya tidak punya niat menghancurkan dan menyakiti perasaan kawan-kawan IDI dan ini 100 persen sebuah kritikan,” ujarnya.
Pria bertato itu kemudian meminta kritikannya ditanggapi secara jernih. Menurutnya, jangan menanggapi sebuah kritikan dengan perasaan atau emosi.
“Saya tidak punya kebencian personal kepada IDI. Jadi tolong jangan ditanggapi dengan perasaan,” kata Jerinx.
Sebelumnya, IDI Bali melaporkan Jerinx ke Polda Bali. Jerinx dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian lewat akun media sosial Instagram, @jrxsid.
Dalam unggahannya, pada 13 Juni lalu, Jerinx menyebut bahwa IDI dan pihak rumah sakit merupakan kacung Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Jerinx pun meminta penjelasan mengenai kewajiban rapid test maupun tes swab kepada semua orang yang akan melahirkan. Ia berpendapat hasil rapid dan swab test untuk mengetahui seseorang positif virus corona sering ‘ngawur’.
Polda Bali lantas memanggil Jerinx untuk dimintai keterangan. Namun, dalam pemanggilan pertama itu Jerinx tak hadir. Polisi pun melayangkan panggilan kedua kepada Jerinx untuk diperiksa hari ini.(*/)
Sumber : CNN Indonesia