Dipolisikan Buntut Sebut Aremania Sok Jagoan, Ade Armando Siap Diperiksa Via Zoom

 

Gadingnews.com, Malang–Dosen Universitas Indonesia (UI) yang juga pegiat media sosial Ade Armando dilaporkan ke polisi oleh Aremania buntut pernyataannya perihal Tragedi Kanjuruhan.

Bacaan Lainnya

Pelapornya adalah Danny Agung Prasetyo selaku koordinator komunitas Aremania DC. Laporan itu sendiri sudah diterima Polres Malang Kota dengan nomor LP-B/474/X/ YAN.2.4/2022/SPKT/ POLRESTA MALANG KOTA/POLDA JATIM.

Danny mengatakan Ade Armando telah melakukan fitnah yang keji terhadap Aremania. Dia dinilai sudah menuding suporter Singo Edan seenaknya.

“Ade sudah melakukan fitnah besar, dia menyebut bahwasanya Aremania dianggap sok petenteng, sok gaya, masuk lapangan, merusak,” kata Danny saat dikonfirmasi seperti dikutip CNNIndonesia Kamis (13/10).

Menurut Danny, apa yang dikatakan Ade telah melukai hati ribuan Aremania. Juga merupakan pernyataan nir empati terhadap ratusan korban luka dan tewas.

“Itu kan bagi saya, bagi kami, narasi itu melukai hati kami para Aremania. Khususnya Ade Armando menyampaikan perkataan itu saat kami sedang berduka,” ucapnya.

Karena itu, sebagai bagian dari ribuan Aremania, Danny pun melaporkan Ade dengan pasal 27 ayat 3 dan Pasal 28 ayat 2 Undang-undang No.11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

“Laporan masuk hari ini pukul 13 dan saya baru selesai di BAP. Saya laporkan Pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 2 UU ITE,” katanya.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa polisi telah menerima laporan dari tim pengacara salah satu koordinator Aremania tersebut.

“Laporan sudah diterima. Masih harus kita dalami dan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

Sementara itu Ade Armando siap diperiksa kepolisian usai dilaporkan terkait pernyataannya soal Aremania sok jagoan di Tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi, ia lebih memilih diperiksa jarak jauh atau via aplikasi Zoom.

Ade mengaku belum berani untuk datang ke Malang, Jawa Timur.

“Kalau saya akan diperiksa, saya akan memilih jarak jauh saja. Mungkin pakai Zoom kali ya. Kalau saya harus ke Malang saya enggak berani sekarang,” kata Ade Armando, Rabu (12/10).

Ade mengkhawatirkan keselamatannya jika pergi ke Malang. Oleh karena itu, dia berharap dimintai keterangan oleh kepolisian via sambungan internet.

“Saya enggak tahulah seberapa risikonya. Daripada terjadi apa-apa, saya memilih pemeriksaan jarak jauh saja,” kata dia.(**)

Pos terkait