Gadingnews.com, Batam-Aslog Guskamla Koarmada 1 Kota Batam Kolonel Laut (T) Ahmad Alfajar bersama Rey Sendy Steven dari Tibelat Farm, membagikan ribuan ikan untuk disalurkan kepada Masyarakat Kota Batam.
Sekedar pemberitahuan, Tibelat Farm adalah lokasi budidaya ikan yang terletak di wilayah Marina City, Sekupang, Kota Batam.
Dikatakan Aslog Guskamla Koarmada 1 Kota Batam, Kolonel Laut (T) Ahmad Alfajar ST, bahwa Guskamla dengan Tibelat Farm ini bekerjasama dalam hal budidaya ikan.
Kolonel Laut (T) Ahmad Alfajar ST menyampaikan, dibantu oleh mentor kita ini, Kang Rey dari Tibelat Farm, beliau banyak mengajarkan, bagaimana memulai dan memilahkan mana jantan atau betina, matang atau tidak, siap kawin atau tidak dan sebagainya,” ujar Aslog Guskamla Koarmada 1, Kota Batam Kolonel Laut (T) Ahmad Alfajar ST, Senin ( 26/09/2022) sore.
Sampai dipijahkan dan pendederan, kemudian cara memilah, sampai pada greeding atau sortir menyortir, hingga mencari ikan besar atau kecilnya ikan atau kwalitas ikan dan sebagainya.
Dan kali ini, kita memberikaan bantuan kepada masyakarat berupa ribuan ikan, agar kita (Guskamla-red) sendiri teredukasi.
Jadi, itu sebagai bekal untuk masa depan anggota kami di Guskamla, bagaimana berbisnis dan berwirausaha ikan dan sebagainya, sehingga pada saat hari tua atau pensiun nanti, kita sudah memiliki ilmunya.
Disamping itu, setelah kegiatan ini, kita juga akan tetap bekerjasama dengan Tibelat Farm yakni salah satunya, kita akan mengadakan event yang namanya “even mancing”. Dan insya allah kita rencanakan dengan nama “Guskamla Cup”.
“Tadi, ada ribuan ikan yang kita berikan, dan kalau kita hitung satu persatunya, didalam kantong plastiknya itu terdapat ribuan ikan di dalamnya,” papar Ahmad Alfajar.
Kalau disini, ikan konsumsinya ada 6 macam, yakni ikan mas, nila, gurame, patin, lele dan bawal, kemudian ikan hiasnya ada 1 macam, yakni ikan Koy.
Alhamdulillah baru sekira 3 (tiga) bulan bekerjasama dengan Tibelat Farm, kita sudah bisa memberikan ribuan ikan kepada masyakarat yang membutuhkan.
“Harapan kita mudah-mudahan ini terus berkesinambungan,” harap Ahmad Alfajar.
Dan yang terakhir saya sampaikan, kita memberikan bantuan ini untuk pesantren, masyarakat pinggiran, kelompok masyarakat bahkan ada perorangan yang selama ini berharap dengan usaha budidaya ikan dan ada juga kelompok masyakarat yang tergabung dalam usaha Tani.
Ditempat yang sama, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Batam Rey Sendy Steven atau sapaan akrabnya Rey mengatakan, kami memulai ini sekira tahun 1998. Dan alhamdulillah tahun 2005 kita sudah bisa memberikan pelatihan singkat kepada masyakarat, yang notabenenya memang di Pemerintahan tidak terakomordir pada tahun itu, sehingga kami berusaha sendiri.
Dan kami membuktikan bahwa stigma Kota Batam tidak cocok untuk budidaya ikan dan pertanian, namun kami bantah dan membuktikan kepada masyarakat Batam bahwa kami bisa.
Dan alhamdulillah, seiring waktu berjalan dan semaunya terjawab dan teratasi, yang pada awalnya memang kami konvensional, namun akhirnya kami juga bisa menyesuaikan dengan tekhnologi jaman sekarang.
Dan satu hal yang perlu kita syukuri, bahwa mulai awal tahun 2000 sampai 2010 di kota Batam, ikan lele aja di Import.
Jadi, kami memulai tahun 1998 sampai tahun 2010, saat- saatnya menderita, para Petani yang tadi menghasilan ikan lele yang bagus dengan harga yang lumayan dipasaran, nah pada saat itu kita menderita karna digempur oleh importir.
Pemerintah Kota lebih suka mengimpor, karna mereka menganggap bahwa Kota Batam tidak cocok, nah kami berusaha membuktikan dan ujungnya pada tahun 2009 atau 2010 tahun itu, kita menyurati kementerian dan kami buktikan bahwa kami di Batam ini bisa.
“Ternyata Alhamdulillah, semuanya sesuai harapan,” ungkap Rey penuh semangat.
Bahkan sekarang ini, bukan hanya menutupi kebutuhan di kota Batam, tapi kami juga bisa mengeksport ke Singapore.
“Banyak peluang bisa kita raih,” tambah Rey.
Dan alhamdulilah saat ini binaan kami, bukan hanya di kota Batam atau Kepri, namun sekarang sudah mencakup kalimantan, Aceh, Palembang, Singapore dan Malaysia.
Dan pada saat ini, alhamdulillah saya ucapkan terima kasih kepada TNI AL, dalam hal ini sahabat kami, Kolonel Laut (T) Ahmad Alfajar dari Guskamla Koarmada 1 Kota Batam yang sudi kiranya sudah membantu atau mendampingi kami selama ini dalam hal budidaya ikan.
“Harapan kami, kerjasama ini akan terus berkesinambungan,” harap Rey.
“Dan kepada Pemerintah, apakah itu Pemko Batam atau Pemprov Kepri, agar kami para Petani ini diperhatikaan, sebab kami merasa para Petani ini seakan terabaikan,” ungkap Rey.
“Padahal sudah jelas, kami (petani-red) memberikan kontribusi lebih dari 60% hasil tani untuk menutupi kota Batam. Bahkan perikanannya bisa sampai 100% dan itu merupakan suatu prestasi yang sangat luar biasa,” tutur Rey sapaan akrabnya mengakhiri. (Dar/*)