Komnas HAM Ungkap Daftar Temuan Baru Sebelum Kematian Brigadir J

 

 

Bacaan Lainnya

Gadingnews.com, Jakarta–Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim telah sampai pada dugaan yang kian mengerucut soal waktu dan penyebab kematian serta jenis luka yang menewaskan Brigadir J.

Komnas HAM memulai penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari pihak keluarga Brigadir J pekan lalu.

Pada pekan ini, lembaga independen itu memanggil sejumlah pihak dari Polri guna memperdalam penyelidikan kematian Brigadir J.

Tim Forensik Polri memenuhi panggilan Komnas HAM pada Senin 25 Juli. Dalam pertemuan itu, Komnas HAM melontarkan banyak pertanyaan terkait autopsi awal Brigadir J.

Seluruh ajudan Sambo, termasuk Bharada E sebagai orang yang dituduh menembak Brigadi J hingga tewas datang pada Selasa 26 Juli.

Kemudian, pada Rabu (28/7), Komnas HAM memeriksa CCTV dan HP bersama Tim Siber Bareskrim dan Digital Forensik Puslabfor Mabes Polri. Pemeriksaan itu belum rampung dan akan dilanjut pekan depan seperti dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (28/7).

Berikut temuan terbaru Komnas HAM terkait kematian Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo:

Brigadir J Masih Hidup saat Sampai di Duren Tiga

Komnas mengungkapkan Brigadir J masih hidup saat sampai di kediaman Irjen Ferdy sambo yang berlokasi di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan bukti itu diketahui dari 20 video perjalanan Brigadir J dari Magelang ke Jakarta yang diperiksa pihaknya.

“Sampai di Duren Tiga dia masih hidup. Dan rombongan yang lain dan semuanya sehat tidak kurang dari satu apapun,” kata Anam di Kantor Komnas HAM, Rabu (27/7).

Bharada E, Brigadir J, dan Istri Sambo PCR Bareng

Komnas HAM menyebut semua rombongan Irjen Ferdy Sambo yang tiba di Duren Tiga usai dari Magelang, Jawa Tengah, turut melakukan tes PCR.

Dalam rombongan itu, diketahui ada Brigadir J, Bharada E, dan Istri Sambo yakni Putri Chandrawathi.

Ajudan Masih Canda Tawa Sebelum Kejadian

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam sebut ada momen canda tawa di antara ajudan sebelum peristiwa itu terjadi.

“Beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya. Jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisinya,” kata Anam.

Jarak Tembak Tak Terlalu Jauh

Komnas HAM mengatakan Brigadir J yang tewas ditembak dari jarak yang tidak terlalu jauh.

“Kalau dari karakter luka, jaraknya memang tidak terlalu jauh. Tetapi ada beberapa karakter jarak yang berbeda-beda. Itu dari hasil pendalaman kami,” ujar Anam.(**)

Pos terkait