Makassar Daerah Paling Banyak Pengidap HIV/AIDS di Sulsel, Ada 15 Ribu Kasus

Diskusi Forum Jurnalis Sulsel peduli HIV/AIDS bersama KPAP di Rumah Kopi Aroeng, Jln Sultan Alauddin, Jumat (19/8/2022).
Diskusi Forum Jurnalis Sulsel peduli HIV/AIDS bersama KPAP di Rumah Kopi Aroeng, Jln Sultan Alauddin, Jumat (19/8/2022).

Gadingnews.com, Makassar – Makassar tercatat sebagai daerah dengan jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sejak tahun 2005 – 2022, sekitar 15.000 dari 26.000 kasus yang ada.

Koordinator Pengelola Program di Komisi Penanggulangan HIV/AID Sulsel, Andi Akbar mengatakan tiap tahun ada 600 – 700 kasus baru di Sulsel dan sudah masuk ke semua populasi.

Bacaan Lainnya

Tak hanya dari kalangan orang dewasa atau kalangan tertentu saja, pengidap HIV/AIDS juga ada yang dari kalangan anak-anak.

“Di Makassar sejauh ini tercatat 62 orang anak yang sementara terapi ARV (anti retroviral), artinya mereka sudah positif HIV,” ungkap Akbar dalam keterangannya, Senin (22/8/2022).

Akbar menyatakan, penularan HIV/AIDS dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan sangat sedikit pengidap HIV/AIDS yang bisa dijangkau untuk dilakukan terapi.

Dari 15.000 orang pengidap HIV/AIDS di Makassar, hanya 3.000 orang yang menjalani terapi.

Maka tak heran kata dia, penularannya HIV/AIDS cukup sulit ditekan.

“Padahal, terapi dengan mengonsumsi ARV atau anti retroviral berfungsi untuk menghambat pertumbuhan sel virus HIV di dalam tubuh ODHA,” sebut Akbar.

Lebih lanjut kata Akbar, Jika ARV diminum secara rutin, maka pertumbuhan sel virus sangat rendah atau bahkan tidak terjadi, dan kualitas hidup ODHA menjadi baik.

“Dengan begitu, risiko penularan HIV dari ODHA tersebut ke orang lain menjadi sangat sangat rendah,” jelas Akbar.

Pos terkait