GADINGNEWS, KENDARI — Pria berinisial SS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam daftar buron polisi terkait kasus dugaan pemerkosaan istri tetangganya, NN (36). Pelaku memperkosa korban dengan modus mengajak korban ke Kendari Beach, sebuah tempat wisata kuliner di Kota Kendari.
Kanit Reskrim Polsek Madonga Ipda Andry Irwanto mengatakan pemerkosaan tersebut terjadi di salah satu hotel di Kendari pada Rabu (16/11) malam. Awalnya pelaku SS mengajak korban untuk wisata kuliner.
“Mereka bertetangga. Ini korban diajak pergi makan di Kendari Beach, pergi jalan-jalan bersama istri pelaku,” ujar Ipda Andry.
Agar korban tak curiga, pelaku membawa serta istrinya sehingga mereka bonceng tiga ke lokasi. Hanya saja, pelaku meminta istrinya turun di tengah perjalanan.
“Di perjalanan mereka singgah di penjual pakaian. Pelaku dia sampaikan kepada istrinya dan kepada korban, dia bilang jangan kita bonceng 3 sampai Kendari Beach karena nanti kita ditahan polisi,” ujar Andry dilansir detikcom, Sabtu (03/12/22).
Pelaku membawa korban lebih dulu menuju Kendari Beach dan korban yang tak curiga pun ikut dengan pelaku. Namun dalam perjalanan pelaku berbelok ke sebuah hotel sehingga korban mulai curiga.
Korban kemudian mendesak diantar pulang. Namun pelaku mengancam akan meninggalkan korban di lokasi.
“Korban ini tidak tahu soal Kendari. Nah ini korban diajaklah masuk ke kamar hotel. Korban menolak tapi pelaku dia ancam lagi kalau kau tidak mau masuk saya tinggalkan kau di sini,” ujar Andry.
Korban mengatakan pada pelaku, “jangan tinggalkan saya di sini karena saya tidak tahu apa-apa di sini,” sambung Andry.
Pelaku kemudian memaksa korban masuk ke kamar hotel dan melancarkan aksi biadabnya. Setelah itu, barulah pelaku membawa korban ke Kendari Beach dan menjemput istrinya seolah tidak terjadi apa-apa.
Korban awalnya tak berani buka mulut terkait aksi bejat pelaku. Pada akhirnya suami korban kembali dari merantau di Morosi.
Suami NN curiga karena menemukan luka di payudara istrinya. Korban akhirnya membongkar aksi durjana pelaku.
“Baru ketahuan setelah suami korban pulang. Dan korban ini juga memang ada sedikit gangguan mental,” kata Andry.(**)