Gadingnews.com, Jakarta–Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bambang Soesatyo meminta seluruh anak bangsa untuk terus menjaga ikatan kebangsaan dan mencegah retaknya semangat persatuan. Ketua MPR RI itu pun meminta pemangku kepentingan untuk tidak memperkeruh kondisi dengan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan yang tidak produktif.
Hal itu disampaikan Bamsoet dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) XIII Pemuda Pancasila DKI Jakarta, Sabtu (16/7/2022)
“Pemuda Pancasila harus mampu hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan kemanfaatan dan mampu menjaga masyarakat dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh keadaan. Di samping mampu menjaga ideologi Pancasila dari rongrongan tindakan intervensi ideologis transnasional,” kata Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 itu menegaskan Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakatan yang terbuka dan peka terhadap setiap dinamika perkembangan zaman. Oleh sebab itu, ia mendorong Pemuda Pancasila agar mampu menunjukan wajah Pancasila yang bersatu di atas keragaman.
“Pemuda Pancasila sebagai organisasi yang menjunjung tinggi ideologi Pancasila dan nilai-nilai demokrasi harus mampu menunjukan wajah Pancasila yang bersatu di atas keragaman. Serta harus mampu menunjukkan semangat membela Pancasila dan keutuhan NKRI, ketika ada pihak-pihak yang ingin meruntuhkannya,” papar Bamsoet, dilansir dari detikcom, Senin (18/7).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menerangkan pelaksanaan Muswil merupakan mekanisme internal organisasi yang mencerminkan nilai-nilai demokratis dalam tubuh organisasi Pemuda Pancasila. Muswil menjadi fasilitasi organisasi sebagai sarana dan wadah untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja organisasi yang dimanifestasikan melalui penyampaian laporan pertanggungjawaban kepengurusan periode sebelumnya, sebagai bentuk akuntabilitas kinerja.
“Muswil merupakan sistem internal kelembagaan untuk menjamin organisasi Pemuda Pancasila di provinsi tetap bergerak maju ke depan secara progresif. Selain, menjadi wadah perjuangan bagi segenap kader untuk membela dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, pandangan hidup dan jiwa bangsa,” ujar Bamsoet.(**)