Gadingnews.info, AMBON–Ketua Pelaksana Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku, Kasrul Selang mengatakan ratusan tenaga kerja perusahaan migas LNG Tangguh, Teluk Bintuni, Papua Barat dikarantina di Ambon, Maluku.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Babo, Papua Barat, sempat menolak karantina ratusan pekerja mega-proyek pembangunan kilang LNG di Teluk Bintuni, saat masa pandemi virus corona.
“Pihak perusahaan mengajukan permohonan agar Maluku jadi tempat karantina. Pertimbangan kami, ini industri strategis nasional, minyak dan gas, dan industri ini harus tetap berjalan untuk mencukupi kebutuhan selama masa pandemi,” kata Kasrul, Jumat (8/5).
Dalam rilisnya, Kasrul tak merinci jumlah tenaga kerja perusahaan migas LNG yang dikarantina selama 14 hari ke depan sebelum memasuki area pengeboran gas alam di Teluk Bintuni.
Dia memastikan para karyawan ini dalam kondisi sehat sebelum dikirim ke Ambon. Kasrul mengatakan mereka telah melakukan serangkaian tes kesehatan termasuk Rapid Diagnostic Test (RDT), dan dinyatakan negatif Covid-19.
“Dari Bintuni ke Ambon mereka sudah melakukan RDT, mereka carter pesawat Wings berkapasitas 70 penumpang, namun dibatasi untuk 25 hingga 35 tempat duduk saja,”kata Kasrul.
Setiba di Bandara Ambon, mereka dijemput dan dibawa menggunakan bus sewaan perusahaan menuju tempat karantina, yakni di Hotel Santika dan Hotel Natsepa yang memenuhi persyaratan kesehatan.
“Hotel-hotel ini memenuhi persyaratan, mereka dikarantina tanpa berinteraksi dengan siapapun, bahkan seluruh karyawan hotel lebih dulu dilakukan RDT,” tuturnya.
Pada sepuluh hari masa karantina, mereka diperbolehkan terbang menuju lokasi pengeboran di Bintuni. Mereka juga akan dilakukan tes swab untuk memastikan kondisinya sehat selama bekerja.
“Kalau soal dokter disiapkan oleh perusahaan. Mereka yang dinyatakan sehat akan dikirim ke Bintuni dengan pesawat carteran, kalau misalnya ada yang positif dilaporkan ke pemprov,” ujarnya.
Kasrul mengatakan semua tenaga kerja yang menjalani karantina adalah warga negara Indonesia (WNI), bukan tenaga kerja asing (TKA).
“Mereka tenaga kerja Indonesia yang sedang cuti. Sebelum mereka masuk area pengeboran, dipastikan kesehatan mereka tidak tertular Covid-19. Mereka datang ke Ambon untuk karantina sudah dalam keadaan sehat,” kata Kasrul. (*/)
Sumber: CNN Indonesia